Tragedi selalu menarik untuk di-berita-cerita-kan, syaraf kesadaran saya selalu merasa tergugah ketika mendengar atau bahkan menyaksikan sebuah tragedi.
Tragedi besar luar biasa soal kalapnya naluri biadab mahluk-makhluk zionis yang mem-babi buta membunuhi penduduk Gaza misalnya, akhir-akhir ini menjadi berita yang paling saya nantikan, rasa interest saya jelas lebih tinggi ketimbang ketika menyaksikan film perang hasil propaganda Hollywood.
Saya sendiri tidak bisa lagi membedakan rasa tertarik saya itu karena rasa peduli pada kemanusiaan atau hanya memuaskan nafsu saya akan hiburan. “Bad news is a good news” begitu orang jurnalis berpendapat. Itulah kenapa berita kriminal selalu lebih menarik ketimbang warta pendidikan, kecelakaan saat ibadah haji lebih ‘menjual’ ketimbang ritual haji itu sendiri, bentrok suporter atau wasit yang jadi bulan-bulanan lebih menyita perhatian ketimbang detil jalannya pertandingan.
Contoh lain, saya akan berlari meninggalkan apapun yang sedang saya kerjakan ketika mendengar kabar ada kecelakaan hebat di jalan raya, bukan untuk menolong, namun hanya sekedar menonton.
Ternyata tragedi tak hanya berarti kesedihan, namun dapat juga jadi pemuas nafsu kebutuhan akan hiburan. Tentunya, bagi orang-orang yang mati hati.
Januari 17, 2009 pada 5:57 am
Bahkan tragedi bisa dijadikan bisnis pula!
Januari 17, 2009 pada 6:48 pm
MATI HATI
itu kata kunci nya kan..?
sama seperti kita gak bisa melihat yg sesungguhnya saat berada di batas hitam & putih..
ah, lagi2 gua menggunakan kalimat ungkapan!
buat si mati hati yg skrg lg berjaya & terbahak bahagia.. MATI AJA BENERAN LO SONO..!
gak sabar akan gua buat kejutan buat mereka di akhir januari nanti
lihat aja siapa yg akan tertawa belakangan & menangis darah di endingnya!
Januari 18, 2009 pada 12:05 pm
cuma ngumbar suara,
tak ada gerak
tak ada tindak
tak ada sikap
tak ada hati
Januari 18, 2009 pada 4:06 pm
heheee.. TRAGEDI!
dasar mati hati..!
Januari 18, 2009 pada 6:23 pm
Tragedi kadang dibenci setengah mati, Kadang dicari untuk pemuas diri. Salam kenal, mas. Kunjungan perdana, silahkan ke blog aku.
Januari 18, 2009 pada 8:21 pm
tragedi itu bias. sama halnya dengan rasa. indera kitalah yang bisa membedakan apakah itu menyakiti atau memuaskan. salam kenal
Januari 18, 2009 pada 8:26 pm
saya baru baca komentarnya abe, saya tanggapi disini boleh ya mas?
kekuatan kata bisa merubahs ebuah peradaban mas. jangan lupakan. sejarah tercipta dari cerita dan cerita terangkai dari ribuan kata.
perubahan sering kali terjadi dimulai dari kata. setiap kata adalah kekuatan bila tepat mengenai sasarannya. dengan kata dunia bisa dicipta.
cukup dengan kata sudah mewakili hebatnya semangat. cukup dengan kata sanggup membebat ketidak adilan.
anda salah bila meremehkan kekuatan kata.
Januari 18, 2009 pada 9:05 pm
parahnya lagi banyak tragedi yang belum terungkap…
Januari 18, 2009 pada 9:11 pm
terkadang profesi jurnalis itu harus melawan rasa kemanusiaannya… meskipun menurut saya,..itu tetap kurang baik…
Januari 18, 2009 pada 10:57 pm
Dalam …
Januari 19, 2009 pada 12:00 am
😦 yap, gw dah baca email lo.. lewat YM seorang teman, gw juga udah baca semuanya lengkap..
mo gimana lg.. MATI HATI nya org itu udah lebih gawat dari sekedar BUTA HATI..
ntah kenapa dia nyecer gw banget, bisa ya blg kaya gitu..
jelas2 gw ga bisa masuk blog dia, mana mungkin gw bisa koment
hati udah mati, jgn2 otak jg korslet tuh! sampe ga bisa mikir bahwa semua itu MUSTAHIL gw lakukan..
DEMI ALLAH SWT bukan gw yg koment di blog dia ato di blog lelaki sontoloyo itu
DEMI ALLAH SWT gw pun ga nyuruh org utk koment
PLIZ DEH!!!
mo brapa kali lagi mon**t2 & anj**g2 itu memfitnah gw???!!!
TENTANG SMS
kasih ke gw bukti fisik nya! Mana? Sini gw mo liat!!! Brani ga?
siapapun bisa kalo hanya speak b*bi doang
apalagi si lelaki sontoloyo itu tau nomor hp gw, apa susah nya tinggal ngarang cerita palsu ttg itu..
Katakan pd Madam yg terhormat itu..
tolong dipakai logika & hati kalo Sang Madam masih punya
INGAT! ALLAH MAHA TAU
dan DEMI ALLAH SWT gw ga melakukan apapun yg Madam itu tuduhkan
PENDZOLIMAN ini tidak akan pernah gw ikhlaskan.. akan gw ingat, akan gw sebut2 dlm setiap do’a gw
GW MENGINGINKAN PENGADILAN ALLAH..
..laa illaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadzdzoolimiin..
Januari 19, 2009 pada 7:00 am
memang, jurnalis kadang dihadapkan pada posisi sebagai jurnalis ataukah sebagai manusia yang harus mengedepankan rasa kemanusiaannya,..
slam knal,. senang dapt berkunjung ke blog Anda,..
Januari 19, 2009 pada 9:14 am
Hm..tragedi itu punya banyak makna..tergantung kalimatnya. kau pribadi sih merasa sedih jika mengalami suatu tragedi. Tragedi Gaza membuatku sedih dan marah. Hanya kutukan yg bisa aku lontarkan…
Salam kenal…
Januari 19, 2009 pada 1:21 pm
tragedi..tragedi..tiap org pasti mengalami tragedi..
Januari 19, 2009 pada 5:21 pm
kebiadaban itu pasti akan ada endingnya juga. seperti alur dalam sebuah tes fiksi. semoga saja, anak2 palestina bisa bersabar dan tabah menghadapinya.
Januari 20, 2009 pada 11:14 am
Mungkin tragedi bagi seseorang merupakan berkah bagi seseorang yang lain. Mungkin itu sudah jadi hukum alam. Contohnya juga banyak…. Orang pesakitan banyak, pengacara malah untung. Orang sakit banya, dokter malah panen. Serangga menyerang tanaman petani, pabrik pestisida untung besar dan sebagainya….. 😀
Januari 21, 2009 pada 12:14 pm
cerita> td pas pulang kul, macet,penasaran M terus cepet² maju, ternyata barusan ada pickup ketabrak, pas M lewat tu sopir masih kejepit didalem -depan penyok-, ujan lagi deres, M cuman ngliatin dan tetep lewat buat ngelanjutin pulang. interest nonton drpada bantuin, termasuk mati hati dunk ya?
Januari 21, 2009 pada 1:37 pm
Saya rasa hati tak pernah mati, yang ada hanya kita mampu menutup mata dan telinga batin kita untuk mendengar dan melihat dengan jujur tanpa ada usaha mencoba menipu diri sendiri.
Januari 23, 2009 pada 1:17 pm
Saya baru tersadar…
Mungkin saya termasuk orang yang merasa tragedi means bad news is a good news.
Tulisan yg bagus…
Salam…
Januari 24, 2009 pada 10:47 am
salam kenal…
mari berbagi dalam tulisan
belajar bersama
Januari 24, 2009 pada 12:12 pm
bahkan beberapa tragedi bisa jadi guyonan atau bahan lelucon bagi sebagian orang. pernah nonton american funniest home video? itu kan beberapa tragedi tapi kita sampe tertawa ngakak plus berguling-guling pas nontonnya…