Sebuah buku, belum habis saya baca. Buku bersampul putih dengan gambar gelas yg terisi separuh cairan berwarna biru itu. Sebuah desain sampul yg simpel namun menarik, semenarik isinya tentu saja. itulah buku dari seorang Psikolog sekaligus Motivator Ulung Parlindungan Marpaung. saya bukan ingin meresensi buku ini, saya cuma mau mengutip satu kisah yg dituliskan oleh Bang Parlin dalam buku yang di berinya judul “Setengah Isi, Setengah Penuh” ini. semoga bisa mengambil pelajaran!
***
Cerita dimana seekor belalang muda yg mempunyai kelebihan, ia mampu melakukan lompatan yg cukup tinggi, sesuatu yg tidak bisa dilakukan oleh teman2nya, pun ia sangat bangga dengan kemampuannnya itu. setiap hari ia selalu melompat-lompat dari satu pohon ke pohon lain, dari satu ranting ke ranting lainnya, sembari menikmati daun muda di kuncup pohon. suatu kali ia melihat sebuah desa yg tampak indah dan sejuk, hingga terbersit keinginannya untuk pergi ke desa itu.
Saat yg di nantikan tiba. teman setianya si merpati mengajaknya untuk pergi mengunjungi desa itu. Akhirnya, mereka sampai di sebuah taman berpagar tinggi yang indah.
Dipintu masuk taman itu, seekor anjing jantan tampak siaga. lalu belalangpun bertanya kepadanya “siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?”
“Aku adalah anjing penjaga taman ini. aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing yang terbaik di desa ini” jawab anjing dengan sombongnya.
“Hmmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. aku menantangmu bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita.”
“Baik” jawab si anjing
“Di depan sana ada pagar yg tinggi. mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.” kata si anjing.
Lalu keduanya bersama-sama menuju ke pagar itu. kesempatan pertama adalah si anjing, setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar setinggi orang dewasa itu. kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut. belalang itu mencoba melompat, dan melompat, namun tetap gagal. dan terus jatuh kembali ketempatnya semula.
“Nah, belalang. Apalagi yang mau kamu katakan sekarang? kamu sudah kalah.” kata si anjing sambil tertawa
“Belum!” jawab si belalang sengit. “Tantangan berikutnya aku yang menentukan, bagaimana?”
“apapun itu, aku siap!” tukas si anjing
“tantangan kedua in sederhana saja. Kita lomba melompat di tempat. pemenangnya bukan diukur dari seberapa tnggi dia melompat, tetapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya.” jelas si belalang.
anjing kembali mendapat kesempatan pertama. dari hasil lompatannya, dia berhasl melompat setinggi empat kali tubuhnya. berikutnya adalah giliran belalang. lompatan belalang hanya separuh dari lompatan si anjing, namun ketinggian lompatannya ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Alhasil, belalangpun menjadi pemenang untuk lomba kedua.
Si anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum. “Hebat! kamu menjadi pemenang untuk perlombaan edua ini. tapi, score kita sama. jadi, kita masih harus mengadakan lomba ketiga.” kata si anjing.
“Tidak perlu! karena pada dasarnya pemenang dari setiap lomba yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standar perlombaannya. Hakikatnya adalah bahwa baik saya maupun kamu memiliki standar untuk berhasil yang berbeda-beda. Masalahnya kita sadar atau tidak, bahwa kita memiliki potensi untuk melakukan yang terbaik,” jelas belalang
Februari 2, 2008 pada 5:46 pm
huuu… baru muncul langsung srius gini…
kira in ending nya itu hama wereng *kekekekkk si belalang maksud nyeh* kawin ama si dogi. kan lucu…
heran, ni anak kecil malah baca begituan. baca tintin sanah yg bahasa rusia
wakakakkk…
Februari 2, 2008 pada 5:46 pm
GYA! pertamax yah?
gw minta hadiah! hayo, mana…? buruan
Februari 2, 2008 pada 6:19 pm
Wah, ane kepengen bisa nulis kaya begini. Mau belajar sama abang boleh kan
*bersujud memohon*
Ane baru ngeblog hari ini… Ajarin ane,
Februari 2, 2008 pada 6:34 pm
Hue he he…. akhirnya kawan kita dah kembali dari pertapaan silatnya…. Bener juga neh, blom apa2 dah “daleeeem” tulisannya…. susyeh deh klo mau komentarin sang penyair Tan Andalas…
Februari 2, 2008 pada 7:31 pm
#Mpok dukun
woi, anjing kawin dengan belalang anaknya apaan? asal ajah, gw palu nih! lagipula tintin udah tamatpun π
hadiahnya gratis naek cikrolet keliling monas, sanah!!
#Cabe Rawit
Sayapun lagi belajar bang, lagipula itu bukan tulisan saya, saya cuma memindahkan tulsan bang parlin. kita bisa sama-sama belajar π
#Eucalyptus
iya nih yu, udah gak tahan pengen posting,
maafin saya kalo tulisannya susah dimengerti, ini kan cuma cerita biasapun
Februari 2, 2008 pada 9:04 pm
buset belalang enak tuh digoreng garing2…dah nyoba kerupuk belalang lom??? ayo coba..dr pada makan emping tato..ato emping totol..emping apa ntuh yg kata dikau dulu…lupaaaaa….
Februari 2, 2008 pada 10:11 pm
ah yaaa…saya juga punya bukunya…
Februari 2, 2008 pada 10:16 pm
wah, pesan moralmua kuat banget, mas. selain menihilkan sikap takabur, juga perlunya sikap ksatria untuk tidak membusungkan dada ketika menang dan tak perlu sakit hati ketika sedang kalah. Cocok drenungkan bagi calon bupati atau gubernur, hehehehehe π
Februari 3, 2008 pada 1:20 am
[…] ke “rumah” Puput, Mbak Chika, Pak Gempur, Pak Edi PSW, Mas Cempluk, atau Tan Andalas. Namun, semua “sampah” itu tak jelas lagi jejaknya seperti ditelan perut bumi. Kalau […]
Februari 3, 2008 pada 8:49 am
cerita yang sangat mendidik. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Artinya penilain mahluk ciptaan Allah (termasuk manusia) hanyalah penilain subjektif belaka bukan penilaian objektif.
Februari 3, 2008 pada 11:14 am
salam kenal… π
cerita2 fabel memang mengandung amanat2 yang baik…
Februari 3, 2008 pada 3:47 pm
Lomba Penulisan Artikel.
Berlaku mulai 5 Februari 2008 s/d 31 Mei 2008
Hadiah bagi Pemenang :
Rp.200.000,-
Syarat Lomba :
Contact person pada Blog Anda ( E-Mail dan Nama Lengkap )
Peserta memiliki blog yang telah aktif.
Peserta boleh menggunakan blog Gratis (Blogger, Friendster Blog, Dan lain-lain)
Peserta menyanggupi bahwa blog yang dikelolanya tidak melanggar hukum, etika, serta tidak menyinggung SARA.
Plagiat dikenakan sanksi diskualifikasi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Info lengkap http://blogroll2001.wordpress.com/2008/02/03/kompetisi-blog/
Februari 3, 2008 pada 4:47 pm
Kata-kata terakhir Belalang keren banget tu mas…
ya-ya-ya… setiap orang memiliki standard berhasil yg berbeda-beda.. keberhasilan adl relative. Tapi gak ada salahnya benchmarking, untuk memotivasi diri biar gak status quo.
btw salam kenal mas
Februari 3, 2008 pada 6:19 pm
Heh…aku gag punya bukunya hihi
Tapi pesan yg tersirat dari ceritanya itu keren…
π
Februari 4, 2008 pada 5:29 am
wah…. tulisannya bagus neh…… memang itu sama saja mengadu kepintaran antara seorang dokter dan insinyur misalnya, yang masing2 tentu mempunyai pekerjaan yang berbeda dan tentu saja standard yang berbeda pula. Ya, masing2 bisa memberikan usahanya yang terbaik tetapi keberhasilan itu tentu tidak bisa diukur oleh standard pengukuran ‘lawannya’. Siip deh.
Februari 4, 2008 pada 5:15 pm
Weleh, kayak cerita di buku-buku SD saya dulu..
Februari 4, 2008 pada 7:53 pm
ehmmm , ya kadang kita suka ngga nyadar dengan kemampuan yang kita miliki
mungkin tulisan ini juga punya maksud sama
makasih
http://realylife.wordpress.com/2008/01/25/inner-handsome/
Februari 5, 2008 pada 10:22 pm
ciehh…
rekor ah, abis Lebaran taon lalu baru mucul sekarang, kirain udah kemana gitu… eniwei ceritanya bagus banget! Sadar atau nggak, yang netapin standar penilaian kompetisi pastinya nggak mau kalah, makanya dia netapin standar yang bisa dia lampaui…
Februari 7, 2008 pada 2:11 pm
ni buku masuk kategori dongeng motivasi neh.,
*nunggu endingnya*
Februari 7, 2008 pada 9:12 pm
Siiip, aku belum baca euy …
Februari 8, 2008 pada 3:08 pm
Inspiratif cerita ini, ngomong2 ini blog motivasi ya? Hehehe dalem sekali :), eniwei saya link ya Blog nya :). salam hangat
Februari 13, 2008 pada 1:06 pm
bener euy, orang punya kapasitas sendiri-sendiri. gila aje, kale gue ada blogger diajak tanding bola oleh zidane, si bosnya soccerer…
Februari 19, 2008 pada 9:31 am
klu ga salah judul bukunya “setengah isi, setengah kosong (Half full, half empty)” ,..kali ya,….memang buku yang sangat menarik n inspiratif,..ada edisi terbarunya lho judulnya “Fullfilling your life” pengarang tetap Parlindungan Marpaung,…tetap sangat ya